You Are Reading

0

CARA BERHENTI MEMAKAI (REHABILITASI) NARKOBA DENGAN TERAPI BINNIYAT MAANAWA

Unknown Kamis, 25 April 2013


Bismillaahirrohman nirrohim,
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
“Innamal a’malu Binniyat, wa innama likullimri in Maanawa”. Artinya, “sesungguhnya perbuatan itu tergantung niatnya (sugestinya), dan sesungguhnya (jadilah) bagi setiap orang apa yang ia niatkan (sugestikan)”.
Dengan semakin banyaknya pertanyaan dari para pengunjung blog ini mengenai bagaimana cara berhenti memakai narkoba. Dan juga fakta bahwa bahwa banyak pengunjung yang datang ke blog ini melalui mesin pencari (Google, dll) dengan kata pencarian “rehabilitasi”, maka penulis (admin) ingin mencoba sedikit membantu membagi tulisan mengenai bagaimana cara berhenti memakai (rehablitasi) narkoba. Tadinya, penulis berharap menemukan tulisan mengenai cara berhenti memakai narkoba melalui mbah Google, tetapi ternyata belum ada satupun tulisan yang membahas hal tersebut. Akhirnya penulis mencoba melancangi untuk membuat tulisan ini. Oh ya, penulis menamakan metode terapi ini dengan nama “TERAPI BINNIYAT MAANAWA (TBM)”. Hal ini terinspirasi dari Hadits Riwayat Muslim yang mendasari metode ini (untuk lebih jelasnya, akan diungkapkan pada akhir tulisan ini). Biar tidak terlalu bertele-tele mari kita langsung ke pokok permasalahan. TERAPI BINNIYAT MAANAWA (TBM) memerlukan beberapa step atau langkah.
1. Niat
Ini dulu yang pertama diperlukan. Innamal a’malu binniyyat, seperti kata hadits bahwa segala perbuatan itu tergantung niatnya. Kalau niatnya baik, Insya Allah Tuhan membantu. Syukurlah kalau Anda sudah ada niatan untuk berhenti. Itu langkah awal yang sangat bagus.
2. Kemauan
Kalau kemauan, ini tingkatnya lebih tinggi daripada niat, karena kemauan ini merupakan “NIAT YANG SUNGGUH-SUNGGUH”. Kemauan berarti niat yang didukung oleh keinginan untuk melaksanakan apa yang diinginkan atau dicita-citakan secara nyata. Jadi bukan hanya sekedar OMDO alias omong doang, tapi juga diaplikasikan ke dalam perbuatan . Kalau anda sudah mencapai tahap ini saya yakin proses selanjutnya akan lebih mudah. seperti kata mutiara, “DIMANA ADA KEMAUAN DISITU PASTI ADA JALAN”.
3. Keteguhan (Istiqomah)
Hal ini berarti kita tetap kukuh (istiqomah) untuk melaksanakan kemauan “untuk berhenti”, tidak peduli walau ada aral melintang menghadang. Bagaimana wujudnya? Semisal ada dorongan dari diri anda atau anda dirayu orang lain, untuk memakai narkoba, maka anda tetap kukuh untuk tidak memakai narkoba tersebut sekukuh-kukuhnya. Walaupun akibatnya, mungkin anda mengalami siksaan yang sangat berat akibat sakaw dan dijauhi teman sesama pemakai (anda malah harus benar-benar bersyukur, kalau anda dijauhi teman anda yang pecandu). Nah, pada saat proses sakaw inilah anda membutuhkan bantuan orang lain (orang dekat yang mendukung, misal pacar, adik, kakak atau orang tua) untuk mengawasi tindakan anda. Inilah proses yang paling berat dalam proses penyembuhan, karena dalam proses ini muncullah godaan dan rayuan yang bertubi-tubi untuk memakai barang haram tersebut.
4. Sugesti
Sugesti adalah sebuah dorongan yang berasal dari luar diri kita (di luar alam bawah sadar) yang memberikan efek stimulan (perangsang) ke dalam alam bawah sadar untuk melakukan respon atas dorongan tersebut. Hasil (respon) dari alam bawah sadar tentang sugesti dapat bersifat positif dan negatif. Sugesti bisa berupa banyak hal seperti : kata-kata, suasana lingkungan yang nyaman disekitar kita, aroma wewangian, efek obat-obatan dan lain-lain. Terus, bagaimana penerapan atau penggunaan sugesti dalam rehabilitasi pencandu narkoba? Ok, saya jabarkan sebagai berikut, pertama Anda sudah berniat dan memiliki kemauan yang kuat untuk berhenti. Setelah itu tanamkan dalam pikiran Anda hal-hal sebagai berikut :
• Pada pagi hari, lebih bagus pada saat bangun tidur, ucapkan secara lisan dan/atau dalam hati (sebanyak-banyaknya, minimal masing-masing 7 kali) kata-kata berikut,
- Saya bisa berhenti memakai narkoba
- Saya bisa menjauhi teman sesama pecandu
- Alqowiyyu (Tuhan Maha Kuat)
- Arrohman (Tuhan Maha Pengasih)
- Arrohim (Tuhan Maha Penyayang)
- Dll, anda bisa menambahkan sendiri kata-kata yang positif
• Pada saat sakaw,
- Duduklah yang tenang bisa dengan bersila atau yang lain, pokoknya membuat Anda merasa nyaman
- Letakkan kapas yang ditetesi minyak aromaterapi (rasa lavender, lemon balm, chamomile atau geranium)
beberapa senti dekat kipas angin atau bilik AC. Aromanya akan tercampur di udara ruangan sebagai terapi Anda. Kalau anda tidak mau repot, melewati proses ini juga tidak masalah (optional). Proses ini merupakan proses relaksasi.
- Usaplah lingkaran daun telinga Anda (tangan kanan pada telinga kanan dan   tangan kiri pada telinga kiri). Atau kalau anda lebih kuat, tekan titik syaraf di belakang daun telinga, dekat bagian bawah, kemudian diputar kecil (tangan kanan pada telinga kanan dan tangan kiri pada telinga kiri menggunakan jari tengah). Titik syaraf tersebut merupakan titik keseimbangan kepala, yang berefek pusing dan perut menjadi mual sehingga muncul keinginan untuk muntah. Lalu muntahkanlah, dengan muntah diharapkan racun-racun akibat narkoba yang ada dalam tubuh keluar.
- Ucapkanlah secara lisan dan/atau dalam hati (sebanyak-banyaknya, minimal masing-masing 7 kali) kata-kata berikut,
- Narkoba jahat
- Narkoba haram
- Narkoba bisa menghancurkan tubuh
- Narkoba bisa merusak keharmonisan keluarga
- Narkoba bisa membuat mati
- Narkoba bisa membuat masuk penjara
- Narkoba bisa membuat bangkrut
- Dll, anda bisa menambah sendiri kata-kata yang negatif tentang narkoba
• Pada saat minum obat terapi atau berobat ke dokter, kyai, ahli terapi, atau psikiater
Seandainya rehabilitasi Anda melibatkan pihak lain seperti dokter, ustad/kyai, ahli terapi, atau psikiater, maka YAKINLAH DENGAN SEYAKIN-YAKINNYA akan kebenaran, manfaat, dan keberhasilan terapi tersebut. Bisa dengan mengucapkan kata-kata berikut, “Saya yakin saya bisa sembuh dengan cara ini ” secara berulang-ulang.
• Dan pada saat yang lain, ketika anda membutuhkan kekuatan batin, anda bisa menambahkan atau memodifikasi sendiri kata-kata anda sendiri untuk menanamkan sugesti ke dalam alam bawah sadar anda.
Ingat, teknik pengucapnnya adalah ucapkan per poin sebanyak-banyaknya, bukan semua poin terus sebanyak-banyaknya.
Kelihatannya, sugesti ini merupakan hal yang sepele. Tapi menurut saya inilah hal yang paling penting dalam proses penyembuhan atau rehabilitasi. Karena dalam tahapan inilah pecandu mengalami hal yang paling menentukan berhasil tidaknya proses penyembuhan, yaitu pada saat “sakaw”. Berhasilkah pecandu melewati sakaw dengan penanaman sugesti ke dalam alam pikirannya.
5. Libatkan pihak lain.
Untuk menjaga konsistensi rehabilitasi Anda, dibutuhkan bantuan pihak lain seperti keluarga, pacar, dokter, psikiater, atau panti rehabilitasi. Pihak inilah yang terutama akan mengawasi tindakan anda ketika sakaw, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, yang mungkin secara tidak sadar bisa anda lakukan.
6. Jauhi lingkungan atau teman pecandu
Sehebat-hebatnya Anda menjalani rehabilitasi, tak akan ada gunanya kalau anda masih bergaul dengan lingkungan atau teman pecandu narkoba. Karena, bukan tidak mungkin anda akan kembali ditawari narkoba (atau bahkan dipaksa) oleh teman anda yang pecandu. Keluarga, pacar, dokter juga tidak mungkin bisa mengawasi anda terus-menerus selama 24 jam. Jadi, berpikirlah sejuta kali untuk tetap bergaul dengan teman pecandu apabila anda ingin benar-benar berhenti memakai narkoba.
7. Banyaklah berdo’a dan lebih mendekatkan diri pada Tuhan
Karena sesungguhnya Allah sangat dekat bagi orang yang mau mendekati. Allah juga selalu membukakan pintu bagi orang-orang yang mau bertaubat. Semoga Tuhan selalu memberi kekuatan kepada kita dalam menghadapi segala cobaan. Yakinlah, bahwa Tuhan memberi kita cobaan, karena kita sanggup memikul cobaan tersebut.
Demikianlah cara TERAPI BINNIYAT MAANAWA yang mudah-mudahan bisa membantu bagi anda yang ingin berhenti memakai narkoba. Saya percaya bahwa para pecandu tidak butuh fatwa, nasehat atau saran dari siapapun mengenai bahaya narkoba, karena saya yakin mereka telah mengetahuinya (bahkan mungkin resisten). Maksud saya, bahwa untuk berhenti memakai, bukan sekedar menakut-nakuti tentang bahaya narkoba, tetapi yang paling penting adalah kemauan dari diri sendiri untuk berhenti. Kemanapun kita merabilitasi pecandu (bagi keluarganya) tidak mungkin proses rehabilitasi akan berhasil apabila pecandu sendiri belum tergerak hatinya untuk berhenti.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2010 gudang status facebook